personal review kia all new picanto 2011 – 10 juli 2011


This slideshow requires JavaScript.

hari minggu, 10 juli 2011, penulis berkesempatan mereview kia all new picanto rakitan 2011 yang menggantikan generasi kia picanto yang sebelumnya sudah beredar selama 7 tahun di pasaran indonesia, dengan penyegaran yang terhitung signifikan baik di bagian body maupun pada dapur pacunya.

bagian exterior menggunakan pola 1 warna di seputar badan mobil dengan sedikit kombinasi warna hitam dan silver pada area foglamp, emblem dan grille.
pilihan warna lumayan banyak, dari 9 warna, ada 1 warna solid yaitu clear white dan 8 warna metallic yaitu bright silver, lemon grass, titanium silver, honey bee, milky beige, cafe mocha, signal red dan galaxy black.
grille juga sudah menggunakan pola yang memang menjadi penanda bagi kia, yaitu ‘tiger nose’ grille.
garis-garis body all new picanto terasa lebih tegas dibandingkan dengan picanto generasi pertama yang terkesan membulat.

dimensi body all new picanto sedikit lebih besar daripada dimensi body pada picanto generasi pertama.

pada titik penerangan luar, dilengkapi dengan halogen headlamp dan foglamp, plus lampu sein yang terpasang pada spion samping.

pada bagian roda, unit tersebut menggunakan velg alloy standar dan ban oem berukuran 165/60/r14. ban oem yang terpasang pada unit yang direview adalah ban kumho solus kh15.
sebagai ban cadangan, menggunakan ban serep darurat yang berukuran t105/70/d14.

keempat pintu sudah dilengkapi power window dan spion samping dilengkapi perangkat electric mirror.

memasuki bagian interior, warna gelap mendominasi seputaran kabin, dengan sedikit warna terang di bagian atas pilar samping dan plafon, dan warna silver di bagian tengah dashboard dan bagian bawah lingkar setir.

pada bagian meter cluster ( area speedometer, tachometer dan petunjuk lain ), menggunakan gaya yang sekarang sedang trendy, dan iluminasi cahayanya terlihat cukup terang dan jelas sewaktu keadaan gelap.

headunit merupakan tipe single din merk kenwood, yang mampu menyajikan keluaran audio dari radio fm/am dan cd berisi mp3/wma/cda serta bisa menerima koneksi ipod dan usb.

untuk mesin, all new picanto menggunakan mesin kappa terbaru 1.2 l ( 1248 cc tepatnya ), dual cvvt dohc, yang mampu menghasilkan tenaga 87 ps @ 6000 rpm dan torsi 12.3 kgm @ 4000 rpm, dengan pilihan transmisi manual 5 speed atau otomatis 4 speed.

untuk pengereman, menggunakan rem cakram untuk roda depan dan rem tromol untuk roda belakang, pada unit yang direview belum dilengkapi perangkat abs dan airbag.

untuk membantu pengendalian, all new picanto sudah dilengkapi dengan electronic power steering, dimana pada generasi pertama masih menggunakan hydraulic power steering.

mengenai konsumsi bbm, penulis belum bisa menginformasikan karena hanya sempat melakukan test drive di area terbatas.
impresi yang didapat sewaktu melakukan test drive adalah kabin terasa lebih senyap dan putaran setir yang lebih ringan, tentunya dibandingkan dengan picanto generasi pertama.

demikian informasi hasil pengamatan pada kia all new picanto tersebut, tambahan foto-foto dan informasi pada link di bawah ini diharapkan bisa memberikan gambaran mengenai kendaraan tersebut.

trims…

note :
info-info lain mengenai all new picanto :
https://amzas.wordpress.com/wp-content/uploads/2011/07/all-new-picanto-2011-from-kiamotors-dot-com-per-110712.pdf
http://www.kia-picanto.com
http://kiamobil.com/cars/all-new-picanto
http://kiamotors.com/vehicles/picanto/default.aspx
http://kia-buzz.com/?p=6650
http://www.honestjohn.co.uk/news/motorshows/geneva-motor-show-2011/kia-picanto-2011/
http://www.honestjohn.co.uk/carbycar/kia/picanto-2011/
http://www.kumhotyre.co.uk/selector.php?tyre_id=12

This entry was posted in KIA, KIA Picanto, Otomotif and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

181 Responses to personal review kia all new picanto 2011 – 10 juli 2011

  1. jali says:

    inden nya gak nguatin…ada yang tau di forum ini kenapa indennya lumayan lama….kok ga diantisipasi ya…..

  2. uphe says:

    kayaknya karena kia lagi fokus jual picanto di eropa terutama di inggris n prancis makanya stoknya di indo gak banyak so inden lamaaaaaaa… Di inggris kalo gak salah picanto termasuk city car terlaris ke-6
    Untuk all new rio giliran indo yg dpt kehormatan utk memasarkan pertama kali setelah korsel.
    gituuu kaleee

  3. uphe says:

    maybe smua mobil generasi terbaru mmg tdk cocok minum premium, kalo mau awet pake aja pertamax.

    • parto limun says:

      iya mas uphe…ane punya anp matik…kalo diisi premium nglitik ngga ketulungan, tapi setelah diisi non subsidi ilang nglitiknya, dan ternyata boros juga FC nya…klo diitung itung 1lt utk 10 s/d 12km aja..wah bisa tekor nih kantong

      • HHH says:

        Kalo bole ikut nambahin… coba diupgrade ecu untuk yg knocking… ada bbrp yang blm diupgrade ecunya.tq

      • amzas says:

        selamat malam pak…

        terima kasih untuk tambahan info mengenai update ecu untuk all new picanto…

        trims sudah mampir…

        r1

  4. jali says:

    http://oto.detik.com/read/2011/10/28/170820/1755123/1207/all-new-kia-picanto-tidak-cocok-dengan-premium?o9911011207 setelah bertemu di tempat nongkrong dengan salah satu mekanik balap(yang cukup berpengalaman menurut saya)…saya sudah temukan jawabannya mas uphe mungkin bisa untuk masukan teman2 yang lain juga….bahwa knockin engine/ngelitik dialami setiap mobil….itu hanya membutuhkan setelan Nafturnya saja untuk menghilangkan ngelitik nya…..atau di setel dengan alat yang bernama timing light untuk mobil ecu(kalo ga salah dengernya tadi) untuk mengurangi waktu letupan busi di ruang bakar…dan ngelitik tersebut hanya mengakibatkan percepatan penimbunan kerak pada piston…tidak menyebabkan kerusakan seperti stang piston yang bengkok ataupun menyebabkan piston berlubang(kata forum sebelah bisa menyebabkan kerusakan seperti tsb)…..jadi pica sangat bisa sekali minum premium…mungkin kalo ada yang salah mohon dikoreksi

  5. uphe says:

    wah,, mudah-mudahan info dari mas JALI bener yah. Waktu awal-awal make picanto ngelitiknya sering muncul, tapi sekarang udah jarang banget, soalnya udah tepat injak kopling dgn gasnya, sdh sehati, hehe..
    Kalo di palopo sendiri blm ada pertamax jadi dikasih minum premium aja tuh pica-ku

  6. jali says:

    mungkin knock sensornya sudah menyesuaikan mas uphe jadi nglitiknya dah berkurang/hilang

    • uphe says:

      Mas Jali punya picanto keluaran tahun berapa?? Saran saya coba deh disetel ketinggian kopling. Kopling picanto kan agak tinggi tuh, jadi diturunin aja supaya lebih enak. Sejak saya rendahin ternyata berpengaruh juga ke “ngelitik” itu, sekarang berkurang drastis, gak tau kenapa. Apakah ada hubungan antara kopling dengan knock sensor? saya sendiri gak tau apa itu knock sensor.

  7. jali says:

    knock sensor sama dengan setelan naftur kalo di mobil karbu kata nya si picanto ada knock sensornya tapi ga tau juga soalnya lom liat mesinnya,kalo setelan naftur itu buat ngatur timing ledakan di ruang bakar biar ga nglitik kalo di mobil karbu,katanya si picantyo dah ada knock sensornya dari mas yudi wibisono(blog sebelah) jadi timing pengapian dah terset menyesuaikan kebutuhan….kalo picanto saya lom dateng tapi janji di purchasing ordernya desember dah kirim semoga ga mleset huekeke

    • uphe says:

      wuahhh,, lama banget yah inden ANP-nya.. Untungnya waktu itu saya gak nunggu ANP, soalnya saya termasuk orang yg ga sabaran nunggunya 🙂
      Mudah-mudahan mas jali dapat ANP yg perfect deh

  8. daniel says:

    share dong.. bengkel resmi yang paling top dijakarta dimana ya? prepare buat service 1000 km. trims..

  9. jali says:

    yang baru ANP dah ada tray bagasinya loh om…..and ada lampu stop di spoiler nya

  10. Imung says:

    Saya pakai mulai bulan September …dengan inden engga sampai sebulan..tepatnya sebulan persis dari SPK-nya …saya sdh bisa mengendarainya. Kebetulan saya memang dapat sales yang mumpuni.
    Dan alhamdulillah ternyata sangat lebih nyaman walaupun bensin tdk bisa seirit dari picanto generasi sebelumnya. Overal perbandingan dg generasi sebelumnya (sy tulis yg minus saja): jok lebih keras; suara mesin lebih keras, suspensi bangku belakang keras banget dan sering menimbulkan suara engga nyaman; hati-hati pada saat ngatur tempat duduk depan karena lemparan baliknya sangat kenceng agak membahayakan bila anak kita yang ngatur; antena radio tidak peka; tidak ada cermin di penutup sinar penumpang depan – kalau generasi sebelumnya malah ada di dua2nya termasuk di tempat sopir he..he…
    Yang lebih minus lagi dan belum bisa berubah sampai hari ini adalah after salesnya KIA…parah!!! maaf saya bisa bilang seperti ini karena saya juga merasakan bagaimana daihatsu dan toyota melayani pelanggan pada saat service mobil…juauuh banget…

    Satu lagi yg sy kurang nyaman setelah membeli ANP dan hal yang mungkin harus menjadi perhatian dan pertimbangan bagi pembeli selanjutnya adalah mengenai penggantian oli mesin yang harus sesuai requirement-nya…yang muahall..perbandingan kalau per 5000 km dulu merogoh kocek sekitar 250 ribu sekarang per 10000 km sekitar 850 ribu….dan engga boleh diganti dengan oli biasa..kalau diganti warranty yg 5 tahun gugur..alamak !!! harga murah memang… tapi agak menampar di after sales-nya dengan harga olinya …sementara after salesnya sendiri performancenya masih parah…

  11. rizaldi says:

    mau tanya dong mas
    mudah2an bisa dijawab disini, lagi males telp orang KIA hehe
    mengenai servis 1000km, yg terkait garansi mesin 5th
    1. itu apa bisa dilakukan di bengkel di seluruh indonesia?
    2. batas toleransinya berapa km yah? apa di km 800 saya sudah bisa servis, dan masuk kategori servis yg 1000km untuk kepentingan garansi yg 5th ? atau di km 1300 saya masi berhak servis yg 1000km ?

    terima kasih

    • amzas says:

      saya coba jawab sesuai dengan info yang saya dapat ya mas…

      1. servis 1000 km dan juga servis berkala lainnya, bisa dilakukan di semua bengkel resmi kia di indonesia, info mengenai jaringan bengkel resmi kia bisa dibaca di link sbb :

      info jaringan 3s produk kia di indonesia – 07 januari 2011

      2. mengenai toleransi km, berdasarkan info yang saya dapat, toleransi adalah +- 500 km, jadi antara 500 km dan 1500 km, kalau sudah melewati 1500 km maka warranty akan dianggap hangus.
      sebenarnya info mengenai servis 1000 km tercantum juga di buku servis, kalau mobil anda kia picanto, info tsb bisa dibaca di buku servis halaman 20, mengenai ‘catatan perawatan berkala kia’.

      untuk lebih yakinnya, silakan konfirmasikan atau tanyakan ke bengkel resmi kia terdekat juga mas…

      trims…
      r1

  12. Rudi says:

    Dear om Amzas,,

    Saya baru beli Picanto second ( Maret 2011 ), 10 hari lalu, tapi gak ada manual booknya, karena hilang sama pemilik lama ( kebetulan bos saya ). Apakah ada manual book versi e booknya ( file ), kalao ada mohon di shared yaa om,,

    Regard,

    Rudiyanto

  13. ADJIE says:

    Malem pak, setelah liat2 sana kemari baru kali ini ada yg cerita2 tentang ANP rada komplit… sekalian mo nanya nih pak……………
    Saya punya ANP jalan udah 3600 yang buat rada aneh kalo tanjakan ga’ seperti beli baru rada2 mbrebet akhir2 ini… mo ke bengkel resmi ga’ gitu cocok seperti yg diatas bilang after salesnya bner2 payah….
    beberapa bengkel kenalan ada yang bilang businya ada yang bilang bensin cuma penasaran aja nih kok tenaga tiba2 ilang kenapa ya…?
    kalo ada yang tau solusinya terima kasih bgt…tq

    • amzas says:

      selamat pagi pak…

      mengenai kendala mbrebet akhir-akhir ini dimana sekarang odometer anp bpk di 3600 km, asumsi akhir-akhir ini tsb dalam hitungan hari atau sudah cukup lama ya pak ?
      pendapat saya kira-kira sbb :
      – kalau dalam hitungan hari, bisa jadi karena lubang busi kemasukan air, siapa tau baru melewati genangan yang cukup tinggi dan ada cipratan air yang kena dan masuk ke lubang busi.
      – kalau sudah cukup lama, bisa jadi karena menggunakan bbm yang kualitasnya kurang baik, bisa dicek dengan memeriksa filter bensinnya. selama ini menggunakan bbm apa ya pak ?
      filter bensin bisa diperiksa dengan melipat jok belakang dan membuka tutup bulat yang menempel di dek bawah jok tsb, dan 1 set filter dan pompa bensin diangkat lalu diperiksa. terkadang filter bensinnya sudah kotor, bisa berwarna hitam atau terkadang seperti ada lendirnya.

      demikian sekedar pendapat ya pak, tentunya cmiiw ya… dan sudah saya tanyakan juga ke kabeng kenalan saya di kmi garuda…

      trims…

      r1

      • ADJIE says:

        Aduh makasih bgt pak…. lgs dibales 😀
        ini anp baru keluar dari dealer 3 minggu lalu busi udah dua kali diobok obok….
        tetep ga’ ada hasil kata orgnya beres si harus pake pertamax atau dicampur
        tapi sekarang pertamax 10450 bner2 ga’ kuat:(
        mungkin besok harus ke beres lagi nih suruh mereka check filter bensinya…..

        Ada ide gila dari temen disuruh ganti busi grand livina tipe xu lebih mantap dan irit.
        dan kmdn catalyc converternya dilepas….. ga’ tau bisa ngerubah ecu atau ga’ nih:)
        gimana pendapat bapak?tq

      • amzas says:

        selamat malam pak,

        imho ya, namanya bbm indonesia, ya kadang untung-untungan juga sih ya menurut saya, belum tentu yang baru mobilnya tidak akan mengalami filter bensin kotor, hehehe…
        sekedar pendapat saja percobaan sebelum pergi ke bengkel untuk periksa filter bensin, bisa dicoba dengan isi bbm-nya dimix pak antara premium dan pertamax plus dengan perbandingan 1:1, apakah ngelitiknya bisa berkurang atau tidak. siapa tau dengan metode tsb bisa mengurangi ngelitik, jadi bisa mempertajam prediksinya, plus nanti ditambah periksa filter bensin sekalian biar afdol.

        mengenai ganti busi, lagi-lagi imho, tentunya harus dicek yang benar-benar masih dalam toleransi yang bisa diterima oleh mesin picanto kali ya pak, kalau menurut pendapat saya sih option ganti tipe busi masih bisa menunggu, coba dengan option yang di atas dulu siapa tau bisa menjawab masalahnya.

        kemudian dengan melepas catalytic converter, waktu itu saya pernah tanya mengenai hal tsb, katanya tidak dianjurkan, karena dengan melepasnya maka ecu tidak akan dapat data dari sensor catalytic converter tsb, dikhawatirkan malah akan mengurangi keakuratan perhitungan ecu-nya. dengan melepasnya maka emisi sisa pembakaran akan tidak terukur dan tentunya akan menggugurkan warranty ya…

        demikian sekedar pendapat saja ya pak, tentunya cmiiw ya…

        trims…

        r1

        ________________________________

  14. rudy says:

    malam Pak,mau tanya apakah kanvas rem belakang dan depan, anp dan picanto sebelumnya itu sama ?

    • amzas says:

      selamat pagi pak,

      menurut info dari narasumber, kanvas rem depan-belakang antara anp dengan picanto versi sebelumnya adalah berbeda.
      kalau boleh tau, sedang ada keperluan apa ya pak ? mau ganti kanvas rem ? menurut saya, lebih afdol lagi kalau tanya lebih detail ke bengkel resmi terdekat, bisa dicek di link sbb :

      info jaringan 3s produk kia di indonesia – 07 januari 2011

      atau kalau bapak berdomisili di area jabodetabek, barangkali mau coba, bisa juga tanya di bengkel resmi kmi garuda di 021-4220780 atau langsung dengan kabengnya, pak suparno di 08158222635.

      demikian info dari saya, trims…

      r1

      ________________________________

  15. rudy says:

    terimakasih Pak infonya,kemarin ANP saya habis di cuci, terus 3 hari tidak dipakai, kemudian di buat jalan dengan route pendek,kalo direm mendadak ditromol belakang bunyi grok,saya tanya bengkel resminya kia di semarang katanya ada masalah dikampasnya,terus saya bongkar
    sendiri tromol dan kanvasnya keadaannya baik2 saja, saya tanya bagian sparepart di kia semarang juga mengenai ketersedian dan jenisnya kampas ini juga tidak jelas,setelah itu karena masih penasaran saya buat jalan di tol semarang-ungaran karena jalannya sepi ,bisa jalan semaunya sendiri,bisa kencang dan lambat routenya juga naik turun sekalian ngetes rem tersebut,setelah sampai rumah bunyi grok tersebut hilang

    • amzas says:

      selamat malam pak,

      nah itu dia, berdasarkan info bapak di atas kayaknya saya bisa berpendapat begini kira-kira ya pak…

      case yang bapak alami ada juga dialami oleh beberapa picanto user lainnya, bahkan sejak picanto generasi yang sebelumnya.
      kemungkinan besar penyebabnya adalah karena material kanvas remnya pak yang tidak begitu sesuai dengan kondisi di indonesia.
      yang sering dialami dan diamati oleh teman-teman picanto user, biasanya kalau sehabis melewati genangan air atau baru dicuci mobilnya, apalagi kalau sewaktu diparkir rem tangan aktif, biasanya begitu mau dijalankan lagi picantonya, seringkali kanvas remnya kayak ‘lengket’ alias ‘kelet’ gitu.
      jadi biasanya, untuk preventif, sehabis melewati genangan air atau baru cuci mobil, bila akan parkir relatif lama, biasanya rem tangan / rem parkir jangan dipakai dulu, ganti sementara waktu dengan cara diganjal saja rodanya.
      dan bila baru melewati genangan air, usahakan segera dibersihkan dengan cara disemprot air dengan harapan mudah-mudahan kotoran tidak ketinggalan, sehingga memperkecil kemungkinan akan ikutan lengket sama kanvas remnya.
      case ini ya tidak semua picanto user mengalaminya ya pak, tapi sejak dulu saya berinteraksi dengan sesama picanto user, case tsb sering dilontarkan dan ‘obat’nya ya seperti itu, hehehe…

      ngetesnya sampe masuk tol semarang-ungaran segala ya pak, hehehe… melewati jembatan plengkung yang katanya rawan ya, eh, bener ngga ya itu namanya jembatan plengkung, hehehe…

      demikian sekedar sharing pengalaman saja ini ya pak, tentunya ya cmiiw…

      trims…

      r1

      ________________________________

  16. rudy says:

    ok, Pak makasih sekali sharingnya

  17. rudy says:

    malam Pak amzas, boleh minta sharingnya lagi,apakah normal ANP saya,air radiator di tangki cadangan berkurang selebar jari,setelah berjalan 4000 km?terimakasih

    • amzas says:

      selamat malam pak,

      kalau komentar saya kira-kira begini ya pak…

      imho, saya kira masih dalam taraf wajar ya pak bila selama pemakaian 4000 km air radiator di tangki cadangan turun 1 jari, karena pasti ada penguapan walaupun sedikit.

      kalau boleh berpendapat lebih lanjut, akan lebih baik lagi pak mumpung sedang memperhatikan soal air radiator, sekalian diamati lebih detail lagi pak pola pergerakan air radiator tsb, supaya lebih ada keyakinan apakah secara umum sirkulasi pendinginan berjalan normal atau tidak.

      misalnya dengan langkah-langkah berikut :
      – kondisi mesin dingin, misal di pagi hari sebelum beraktivitas, cek posisi air di tangki cadangan.
      cek juga kondisi air di radiator dengan membuka tutup radiatornya, amati posisi airnya.
      – setelah mobil digunakan, tentunya kondisi suhu ruang mesin masih panas, amati posisi air radiator di tangki cadangan, bisa lebih banyak bisa juga lebih sedikit.
      bila suhu masih sangat panas / mobil baru berhenti, jangan langsung membuka tutup radiator, airnya bisa menyembur karena tekanan dalam radiator masih tinggi, jadi cek kondisi air di radiatornya sendiri bersifat tentatif ya pak…
      – kemudian pada saat suhu mesin benar-benar dingin, misalnya keesokan harinya, cek posisi air di tangki cadangan dan di radiator, bila semuanya dalam keadaan normal, tentunya posisi airnya setidak-tidaknya sama atau tidak berbeda jauh dari posisi di suhu dingin sebelumnya ( hari sebelumnya mungkin ).
      – sebagai tambahan, amati juga kondisi lantai di saat mobil parkir, siapa tau ada sedikit tetesan di lantai, mungkin saja tetesan air radiator.
      – dan usahakan kondisi air radiator di tangki cadangan ada di antara tanda f dan l.

      demikian sekedar pendapat pribadi ya pak, tentunya cmiiw…

      trims…

      r1

  18. rudy says:

    sekalian mau tanya ini, menurut pengalaman Pak Amzas untuk menambah air radiator untuk branded KIA ini pakai apa ya ? biar sama dengan yang diisikan dengan pabriknya KIA,takutnya kalo diisi radiator coolant sembarang nanti akan berpengaruh dengan kinerja kendaraan,terimakasih

    • amzas says:

      selamat malam pak,
      mengenai penambahan air radiator ini, konteksnya masih berhubungan dengan info sebelumnya yang menyebutkan kalau air radiator di tangki cadangan turun 1 jari ya pak…
      imho, dari pengalaman saya juga, saya lebih memilih dengan menambahkan sedikit air yang khusus untuk aki, air destilasi, biasanya menggunakan botol bertutup biru.
      asumsinya, dengan hanya menambah sedikit air destilasi, kemampuan pendinginan tidak akan berubah secara drastis.
      saya menghindari dengan menambahkan cairan coolant lain, karena kandungannya belum tentu sama.
      bila akan menggunakan cairan coolant baru, saya pikir lebih baik kalau dikuras sekalian sistem pendinginannya.

      yang menjadi catatan adalah, setelah menambah air destilasi tsb, kalau bisa jangan sampai lupa untuk memeriksa ketinggian air di tangki cadangan di waktu yang tidak terlalu lama, untuk memastikan kalau penurunan tsb masih bersifat normal.
      kalau ternyata durasi penurunan menjadi makin sering / durasi makin pendek, segera konsultasikan dengan bengkel resmi langganan bapak.

      demikian pak sekedar pendapat pribadi, tentunya cmiiw ya…

      trims…

      r1

  19. rudy says:

    Ok, Pak terimakasih

  20. Joan says:

    Mau tanya pak.. Klo yg anp matic gmn dibandingin sm yg manual?

    • amzas says:

      selamat malam,

      mau tanya lebih dulu, matic dan manual, dibandingkan dalam hal apanya ya ?

      sekedar pendapat pribadi saja ya, tentunya ini pandangan secara umum ya…
      – dalam hal kenyamanan, mobil matic relatif lebih nyaman daripada yang manual, utamanya dalam penggunaan di kota besar yang lalulintasnya macet dan banyak stop-go…
      di kemacetan, kalau pakai kopling manual, tentunya bikin kaki lebih cepat pegal…
      – dalam hal responsiveness, tentunya konteksnya picanto, yang manual relatif lebih responsif tarikannya daripada yang matic.
      – untuk konsumsi bbm, yang matic relatif lebih butuh bbm lebih banyak daripada yang manual. walaupun terkadang ada juga yang pakai manual tapi tetap boros, karena pola kendara yang cenderung agresif tentunya akan lebih boros bbmnya.

      demikian sekedar pendapat pribadi, mudah-mudahan ada pendapat lain yang bisa nambahin atau mengkoreksi…
      tetapi, sebenarnya mau milih matic atau manual, adalah preferensi pribadi ya, lebih sreg yang mana…

      trims…

  21. wizkid says:

    update ecu di beres jatim dimana saja ya? anp saya km5000 selalu minimal pertamax tp ngelitik hebat, beres di malang ngga ada solusi. di test drive malah bilangnya mmg begitu, puyeng deh pdhl sblm2nya ngga ngelitik. KMI, tolong dong.

  22. Ericka says:

    Saya jg lagi mencari cari rekomendasi ttg beberapa model mobil kecil. berhubung ini akan menjadi mobil pertama saya, jadi saya harus extra teliti sebelum menjatuhkan pilihan pada salah satunya.
    Berikut ini adalah mobil mobil yg ada dalam daftar target saya:
    Nissan March, Picanto, Suzuki Swift, Honda Brio, Mazda2.
    Dari list di atas, mobil manakah yg paling reliable dan yang memiliki fitur keselamatan paling lengkap?
    Mohon di bantu .

  23. borjong says:

    kurangnya…Spare part susah dan mahal..untuk ganti oli New Picanto lebih dari 1.2 JT…busi juga susah, namun bisa di ganti dengan busi All New Avanza 1.3..

  24. mamatomato says:

    Sebelumnya salam kenal buat om amzas dan semuanya 🙂 Kebetulan saya baru ambil ANP Merah/Signal Red-Manual. Setelah terima unit dan tes jalan. Ada beberapa hal yang mau saya tanyakan. Mungkin rekan-rekan juga mengalaminya atau punya solusinya.

    Hal Mesin:
    1. Mesin pada saat awal dinyalakan ada bunyi seperti ‘klok-klok-klok’ ringan (: awalnya saya fikir pompa oli. tapi ini ternyata konstan sampai mesin panas). Dan juga mesin terasa kasar. Apa rekan2 begitu juga nggak? 😉

    2. Mencoba jalan menggunakan mode ECO–> ON dengan BBM terisi premium. Pada saat kecepatan rendah (presneling 1 ke 2) tarikan mesin terasa gelitik.

    Hal lain2:
    1. Saat jalan. Terutama melewati medan kasar ada bunyi semacam ‘kerrrrrrrrrrrr’ ( semacam bunyi baut kendor) di posisi kurang lebih pada tiang sabuk pengaman-pengemudi. Ini sangat mengganggu, karena posisinya pas banget dengan kuping kanan. Langkah awal saya copotin semua plastik2 bening standar yang ada pada unit baru . Berharap mungkin itu gesekan plastik tsb dengan interior mobil. Tapi nyatanya bunyi tetep ada.

    2. Nah ini yang rada heran lagi. Pada kaca bagian belakang ada semacam bercak2 putih seperti awan. Apakah mungkin ini sisa kimia pemolesan yah? karena pada bagian bagian2 tertentu juga ada semacam sisa obat poles. Bisa diilangin ga yah noda itu, terutama pada bagian kacanya 😦

    Duh ko ga rapi gini KIA yahhh???

    • amzas says:

      selamat sore pak mamato,

      mengenai beberapa poin yang pernah disampaikan di komen sebelumnya, apakah sudah ada update info latestnya pak ?
      terakhir obrol2 di jalur lain, ada beberapa komen atau pendapat ya, siapa tau barangkali ada info konfirmasi dari pihak yang berkompeten pak ?
      seingat saya, komen versi obrolan kita sbb :
      untuk mesin :
      1. bunyi ‘klok-klok’ adalah kemungkinan dari bunyi injektor
      2. ada kemungkinan perlu update setting ecu di bengkel resmi kia

      untuk hal lain :
      1. mengenai bunyi ‘kerrr’, sudah dicek lebih lanjut pak ?
      2. untuk bercak putih seperti awan di kaca belakang, dugaan waktu itu adalah lapisan film yang belum benar-benar kering, benar begitu pak ?

      barangkali lagi sempat dan berkenan sharing info latestnya, tengkyu banget ya pak…

      trims…

      r1

  25. amzas says:

    info tips n trick untuk melepas engkol kaca belakang, utamanya pada varian kia picanto cosmo dan sebelumnya

    tips n tricks kia picanto – cara melepas engkol kaca belakang – 29 november 2011

    trims…
    r1

  26. amzas says:

    info tips n trick untuk mengganti lampu senja kia all new picanto

    tips n tricks kia all new picanto – cara mengganti lampu senja – 03 maret 2012

    trims…
    r1

Leave a comment